Video

728x90 AdSpace

News Ticker

Menang Harga Mati Untuk Timnas Indonesia di AFF

By Admin Blog - Kamis, 16 Desember 2010 No Comments
foto timnas Indonesia saat menang di piala AFF 2010

Tim Nasional (Timnas) Indonesia diharapkan meraih kemenangan demi menumbuhkan semangat kebangkitan.Tidak hanya dalam sepak bola,tetapi juga sektor kehidupan lain.

Berbagai kalangan yakin, euforia masyarakat bakal menjadi energi positif bagi Timnas saat menjalani semifinal Piala AFF 2010 melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti malam. Menurut Wakil Ketua DPR Pramono Anung, di belahan dunia mana pun sepak bola selalu bisa menyatukan semangat nasionalisme. Keberhasilan Timnas Indonesia diharapkan bisa mengangkat semangat masyarakat yang saat ini sedang dihantui pesimisme dalam banyak bidang. ”Hanya sepak bola yang dalam waktu sekejap bisa menyatukan kita. Untuk itu, harapan saya,mereka bisa mengulangi sukses di babak penyisihan dengan banyak menggelontorkan gol ke gawanglawan,” katanya kepadaharian Seputar Indonesia (SINDO),kemarin.

Timnas Indonesia, ujar Pramono, harus didukung terus untuk bisa berprestasi setinggi mungkin. ”Kita harus ikut memupukkan kebanggaan akan nasionalisme ini. Kita bisa berteriak bersama-sama di tribun maupun di depan layar televisi.Nanti hanya akan ada satu teriakan, ‘In….do….- ne….sia!’,”tegasnya. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menambahkan, masyarakat yangsaatinisedangmengalami hiruk-pikuk berbagai kejadian politik serta musibah silih berganti pasti akan mendapatkan pelipur lara jika Timnas Indonesiamampumengalahkan Filipina, apalagi melaju ke final dan menjadi juara.”Banyak hal yang kita harapkan dari kemenangan itu.Pasti akan menjadi berita gembira penutup tahun yang menjadi obat rindu terhadap prestasi bangsa,”katanya.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku sangat terkesan dengan hasil gemilang Timnas Indonesia di babak penyisihan yang selalu menang dalam tiga laga. Apa yang telah ditunjukkan oleh Firman Utina dkk telah membangkitkan harapan publik. ”Kebanggaan masyarakat kepada tim Merah Putih kembali terbit. Sesi latihan pun ditonton oleh orang banyak. Itu baru babak penyisihan. Bayangkan jika menang pada babak semifinal melawan Filipina. Pasti akan makin menumbuhkan kebanggaan dan nasionalisme lewat sepak bola,” kata Anas kepada SINDOkemarin.

Menurut Anas,kebanggaan terhadap prestasi sepak bola saling terkait kebanggaan terhadap negeri. Karena itu, harapan dan dukungan publik akan memacu Timnas untuk berjuang meraih kemenangan Ekonom dari Universitas Indonesia Firmanzah memandang, hasil dan capaian serta kerja keras anak asuh Alfred Riedl sangat positif dan perlu terus didukung.Sentimen positif kebangkitan Timnas Indonesia juga diyakini akan memberikan angin segar dan optimisme sektor lain. Firman memandang, efek positif yang diperoleh dari kebangkitan Timnas ke sektor lain merupakan snow ball confidence. ”Kita harus menang,” ujarnya sebagai bentuk dukungan.

Siap Teror Lewat Sayap

Pada laga melawan Filipina nanti malam,Timnas Indonesia tetap mengandalkan serangan cepat mendatar lewat sayap. Asisten Pelatih Timnas Indonesia Wolfgang Pikal mengungkapkan,bola bawah menjadi pilihan yang ideal untuk postur pemain Indonesia. ”Indonesia akan memaksa Filipina bermain dengan bola bawah. Kami tahu, Filipina pasti akan memaksakan bermain dengan bola atas. Kalau skema serangan, kami tetap menitikberatkan dari sektor sayap,”ungkapnya kemarin.

Cara tersebut sebelumnya cukup efektif saat memenangkan persaingan di Grup A. Indonesia memainkan bola pendek dengan sentuhan satu dua saat memasuki sepertiga pertahanan lawan. Begitu memasuki kotak penalti, tim Merah Putih baru mengombinasikannya dengan umpan silang. Sebanyak 60% alur serangan tim Merah Putih memang berasal dari sayap. Indonesia kerap memanfaatkan kombinasi Oktovianus Maniani dengan Muhammad Nasuha di sektor kiri. Atau, mengeksplorasi potensi Muhammad Ridwan dan Zulkifli Syukur di sebelah kanan. Hasilnya, beberapa tusukan dan umpan dari sayap berbuah gol. Oktovianus berhasil menyumbangkan satu gol pada menit ke-75 saat Timnas menang 6-0 atas Laos.

Tusukan Ridwan juga melahirkan gol pada menit ke-33.Lalu,sisa alur serangan Indonesia berasal dari sektor tengah yang dikomandani Firman Utina dan Ahmad Bustomi. ”Sektor sayap kami semakin menjanjikan. Bagaimanapun, kami memiliki waktu hampir sepekan untuk mematangkan strategi,” ungkap Pikal. Hanya, skenario tim Merah Putih terancam berantakan bila cuaca tidak bersahabat.Memasuki Desember, curah hujan di Jakarta cukup tinggi. Kualitas lapangan memburuk usai diguyur hujan pada laga kedua Grup A, Sabtu (4/12). Seandainya kondisi ini terjadi, bisa diprediksi aliran bola bawah antarlini yang diusung Indonesia terancam terhambat.

Pikal menambahkan, kondisi lapangan yang berat berpeluang merusak ritme permainan selain stamina pemain. ”Kalau besok (hari ini) hujan sebelum atau saat bertanding, tentu akan menyulitkan kami. Kalau lapangan becek, tentu sangat berat untuk alur bola,”lanjutnya. Pikal juga mengungkapkan, Indonesia tetap mewaspadai beberapa pilar Filipina seperti dua bersaudara, James Younghusband dan Philip Younghusband.Tim Merah Putih berjanji akan menghentikan laju bola ke dua pemain tersebut. ”Kalau besok (hari ini) hujan yang untung adalah Filipina.Kondisi tersebut sesuai karakter mereka. Tapi, kami tidak akan membiarkan permainan dua Younghusband tersebut berkembang,” kata Pikal.

Sebagai antisipasi,Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan, pawang akan disiapkan untuk mengeliminir curah hujan di sekitar SUGBK. PSSI mengakui, kondisi rumput lapangan SUGBK kerap berubah drastis bila terkena hujan. ”Kami akan usahakan agar lapangan tidak terganggu oleh hujan. Semua memang kuasa Tuhan. Tapi, kami akan berusaha.Pawang hujan sudah disiapkan untuk mengantisipasi kondisi buruk tersebut.Cara itu ditempuh karena kita selama ini masih percaya dengan hal-hal seperti itu,” tandasnya. Nugraha juga menegaskan Timnas akan tetap menggunakan kostum berlogo Garuda di dada.

”Saya telah berkonsultasi dengan DPR.Mereka meminta untuk jalan terus dan tetap bermain dengan lambang Garuda,”katanya. Menurut Nugraha, adanya gugatan atas penggunaan lambang negara di kostum tim Merah Putih sama saja dengan melucuti senjata menjelang perang. Pihaknya berharap kondisi itu tidak mengganggu konsentrasi pemain menjelang bertanding. ”Kenapa baru sekarang ada gugatan. Timnas kita juga pakai lambang Garuda sejak Piala Asia 2007 dan tidak ada masalah. Lambang Garuda juga tidak hanya digunakan di Piala AFF,”tegasnya. Di pihak lain, Pelatih Filipina Simon McMenemy melayangkan pujian kepada para pemain Indonesia.

Arsitek berkebangsaan Inggris tersebut menganggap Indonesia sebagai tim yang amat berpengalaman dalam pergelaran Piala AFF.The Azkals, julukan Filipina, yang baru pertama kali masuk ke semifinal sejak Piala AFF digelar pada 1996, tentu kalah pengalaman dalam laga penting tersebut. ”Kami sangat menghormati Indonesia. Indonesia mempunyai pengalaman yang lebih baik dalam menjalani Piala AFF. Berhasil masuk ke semifinal sudah menjadi pengalaman yang berharga untuk tim yang saya pimpin,” kata McMenemy pada konferensi pers di Hotel Sultan,Jakarta,kemarin. Walaupun mengakui semua kelebihan yang dimiliki Indonesia, pelatih berusia 33 tahun ini tetap optimistis dengan tim besutannya.

McMenemy juga menegaskan skuadnya sudah mengantisipasi teror penonton di Jakarta.Mereka sudah membuktikannya seperti saat melibas tuan rumah Vietnam 2- 0 di Hanoi pada penyisihan Grup B. Bukan hanya semangat juang tinggi dalam bertanding, delapan pemain naturalisasi yang ada di skuad Filipina juga menjadi salah satu senjata untuk menghadapi Indonesia.”Para pemain kami juga tidak kalah baiknya dengan pemain-pemain Indonesia. Kami juga punya pemain bagus yang bermain di Liga Primer Inggris dan Liga Belanda,”tandas McMenemy.

No Comment to " Menang Harga Mati Untuk Timnas Indonesia di AFF "