Keputusan yang sudah dipikir matang oleh RD untuk mengundurkan diri dari pelatih timnas Indonesia mendapat berita yang tidak enak. Tuduhan miring tak nasionalis mampir kepada Rahmad Darmawan usai mengundurkan diri sebagai pelatih tim nasional Indonesia U-23.Tapi, RD menanggapinya dengan tenang.
Sejak memutuskan mundur sebafai pelatih Timnas U-23, Selasa 13 Desember 2011, banyak suara menilai Rahmad tidak nasionalis. Namun, RD saat melakukan kunjungan ke kantor VIVAnews.com, Rabu 14 November 2011, menilai terlalu kerdil jika keputusannya meninggalkan Timnas U-23 dianggap sebagai tindakan yang tidak nasionalis.
"Rasa nasionalis tidak harus diekspresikan sebagai orang yang mempertahankan diri, atau bahkan aji mumpung. Saya pernah bilang, semua pelatih yang ditawari menjadi pelatih Timnas mungkin tidak akan ada yang menolak karena akan mendapatkan banyak keuntungan dan kemudahan. Tapi, bukan itu tujuan seorang pelatih. Ada nilai-nilai yang lebih dari sekedar itu. Terlalu kerdil untuk dibilang tidak nasional menurut saya," tegas pelatih 45 tahun tersebut.
Lebih lanjut, pelatih yang juga seorang anggota TNI berpangkat kapten Marinir ini berharap keputusannya meninggalkan Timnas U-23 bisa dihargai. RD menegaskan keputusannya meninggalkan skuad Garuda Muda murni dari segi teknis kepelatihan.
"Saya merasa inilah sikap yang harus ditunjukkan seorang pelatih, tolong dihargai dan penting buat saya diberi kebebasan. Yang pasti, saya akan berusaha mengikuti apa yang menurut hati saya benar," tutur mantan pelatih Persija Jakarta dan Sriwijaya FC tersebut.
"Soal saya dibilang melawan arus, ya itu mungkin dalam beberapa kesempatan. Seperti saya mendepak Irfan Bachdim (dari skuad Timnas U-23), itu kan banyak orang bilang keputusan yang tidak populer. Tapi, saya tidak butuh hal seperti itu. Sekarang saya juga dibilang cari popularitas, saya jadi bingung," tutup RD
No Comment to " Rahmad Darmawan Membantah Tak Nasionalis "